Friday, December 19, 2008
When it rains, look for the rainbow
Pertama baca kalimat itu, aku langsung jatuh hati. Hmm..indah bukan, setelah hujan mengguyur membasahi tanah, mungkin juga membasahi pakaian yang baru dijemur, membasahi rambut orang yang terpaksa berjalan menerobos hujan, atau membasahi sepeda motor yang diparkir di tempat tak beratap. Tentu merepotkan, tentu menjengkelkan. Tetapi setelah semua hal yang tidak enak itu, kita bisa memandang pelangi. Pelangi yang berwarna warni. Menandakan semangat baru dan harapan baru.
***************************************************************************************
Sebenarnya aku tidak yakin juga, apakah sekarang masih bisa melihat pelangi setelah hujan. Secara langit sudah tertutup polusi dan aku juga jarang mendongakkan kepalaku ke atas. Sekedar untuk melihat warna langit sekalipun.
But yesterday, I saw the rainbow!! It's so beautiful. Benar-benar ga nyangka bakal ketemu pelangi sore kemarin. Indah banget. Pelangi dengan warnanya yang indah menghiasi langit yang bersih. Sayang tidak kuabadikan. Secara liatnya di tengah jalan, nebeng pula :D
Keren banget deh...
Jadi ingat kehidupan ini. Seringkali hujan datang silih berganti. Tetapi aku tidak menyadari kalau pelangi sehabis hujan itu masih berlaku. Aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri, sehingga aku lupa untuk sekedar mendongak ke atas dan menyadari bahwa ada sesuatu yang indah yang sudah TUHAN sediakan.
Read more...
Thursday, December 18, 2008
Sayur bening bayam
- Daun bayam secukupnya (hijau atau merah sesuai selera)
- Bawang merah secukupnya (menurutku 4 siung sudah cukup)
- Kunci secukupnya (kemaren pas bikin sih pake 2 ruas kunci, udah enak koq hehehe..)
- Gula dan garam secukupnya (4 sendok makan gula dan sepucuk sendok teh garam deh..)
- Pakai seledri terasa lebih segar (1-2 tangkai)
- Rebus air bersamaan dengan irisan bawang merah dan kunci hingga mendidih.
- Masukkan bayam, gula, dan garam.
- Aduk sebentar dan siap untuk disajikan.
Tentang resep
Untuk yang tidak pernah tahu menahu masalah dapur dan bumbu, semoga resep-resep ini berguna. Masakan sehari-hari yang mudah didapat bahan-bahannya dan mudah memasaknya.
Happy cooking!! Read more...
Tuesday, December 16, 2008
Aku kaya..
Betapa sibuknya aku memperkaya diriku sendiri. Menghitung berapa pengeluaranku setiap bulan. Berapa rupiah yang harus tersisa. Investasi apa yang menguntungkan. Apa yang harus kulakukan supaya aku bisa dengan cepat melipatgandakan uangku. Umur berapa aku bisa mempunyai sejumlah uang untuk mulai membeli rumah. Umur berapa aku bisa mempunyai mobil. Uang. Semuanya ada hubungannya dengan uang. Dan cepat atau lambat, kalau aku tidak cepat-cepat terbangun dari semua ini, maka aku akan mendapati diriku menjadi hamba uang. Terikat dengan uang. Tamak.
Hari Minggu, ibadah di gereja. Kebetulan juga diadakan perayaan Natal. Betapa hancur hatiku di situ. Ketika melihat orang-orang yang terlibat pelayanan rehabilitasi orang gila. Betapa kerelaan hati mereka besar sekali. Menggunting rambut, memandikan, memotong kuku. Aku yakin, pasti rambut yang digunting itu sangat bau. Aku yakin, badan yang dimandikan itu sangat bau. Aku yakin, kuku yang dipotong itu sangat jelek bentuknya. Tetapi dengan kasih mereka lakukan itu. Sampai orang yang sempat gila itu menjadi sembuh, sehingga mereka bisa bekerja seperti orang normal lainnya. Para pelayan di rehabilitasi itu tidak memikirkan keuntungan yang bisa mereka dapat, tetapi mereka mau mengerjakannya dengan sepenuh hati. Mereka kaya.
Dan kulihat diriku sendiri. Apa yang sudah kulakukan di sini. Di kota ini. I do nothing!! Yang sudah kulakukan hanya sibuk dengan urusanku sendiri. Malu rasanya. Teringat pula janjiku yang kutunda-tunda, hanya karena sebuah alasan. Uangku masih sedikit.
Aku mau berubah. Betapa aku kaya. Aku bisa menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Aku bisa menikmati matahari. Aku bisa menikmati hujan. Aku bisa kos di tempat yang cukup layak. Aku punya stok pakaian yang cukup. Aku punya lebih dari satu alas kaki. Aku masih bisa membeli tiket pulang ke Solo. Aku masih bisa makan di resto. Aku masih bisa membayar kewajiban-kewajiban yang harus kubayar. Dan masih ada sisa di tabunganku. Jadi, alasan apa sebenarnya yang membuatku menunda janjiku sendiri? Memperkaya diri sendiri tidak akan pernah ada habisnya. Pasti akan selalu merasa kurang.
Bersyukur, akan membuat kita merasa kaya. Karena kalau kita menghitung berkat TUHAN satu per satu, pastilah sangat banyak. Karena setiap berkat yang TUHAN berikan adalah kekayaan yang TUHAN berikan kepada kita.
And let the poor say I’m rich.
Things which eye saw not, and ear heard not, And ‘which’ entered not into the heart of man, Whatsoever things God prepared for them that love him. (1Cor 2:9)
Saturday, December 13, 2008
Ketika hujan itu datang..
- Yah, hujan deh!! (dengan nada kecewa)
- Koq hujan ga brenti-brenti ya?
- Gara-gara hujan jd ga bisa ngapa-ngapain..
mungkin di atas adalah sedikit contoh dari reaksi kebanyakan orang (atau aku?) ketika hujan turun. Atau mungkin tidak terlontar dalam kata-kata tetapi di dalam hati. Hehehe..
Begitu juga ketika hujan masalah, hujan kesedihan, atau hujan kekecewaan datang dalam hidup ini.
Reaksi pertama yang muncul biasanya "yah","duh","koq gini sih?","kenapa?"
Menurutku itu wajar. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana reaksi setelah reaksi pertama itu.
Ketika hujan (hujan beneran neh..) turun, setelah reaksi pertama terjadi, ada banyak pilihan reaksi selanjutnya.
- Terus menggerutu karena cucian jadi ga kering-kering.
- Nyalahin hujan, karena jadi ga bisa menikmati wiken yang menyenangkan.
- Gpp deh hujan, jadi malah bersih-bersih rumah. (misal pas lg spare time neh..)
- Ambil payung dan tetap melangkah di tengah hujan sambil menggerutu.
- Ambil payung dan tetap melangkah di tengah hujan dengan plain feeling.
- Ambil payung dan tetap melangkah di tengah hujan dengan bersenandung.
Pilihan tergantung masing-masing orang. Karena berbeda kebutuhan dan sudut pandang setiap orang.
Ketika hujan (yg ini kiasan) datang dalam kehidupan ini, setelah reaksi pertama terjadi, ada juga pilihan-pilihan reaksi selanjutnya.
- Protes sama TUHAN.
- Terpuruk dalam-dalam.
- Menyalahkan orang-orang di sekeliling.
- Ga mau ngapa-ngapain.
- Merasa dunia ini sudah berakhir.
- Tetap bersyukur.
- Tetap percaya bahwa yang terbaik itu akan datang.
- Bangkit dan melangkah menghadapi 'hujan' itu dengan berat hati.
- Bangkit dan melangkah menghadapi 'hujan' itu dengan plain feeling.
- Bangkit dan melangkah menghadapi 'hujan' itu dengan bersenandung.
Sekali lagi pilihan di tangan masing-masing orang. Tergantung dari kebutuhan dan sudut pandangnya.
Tetapi kalau aku memilih, aku memilih ambil payung dan melangkah menghadapi hujan dengan bersenandung. Bangkit dan melangkah menghadapi 'hujan' itu dengan bersenandung.
Aku tau bukan hal yang mudah. Aku tau aku masih harus banyak belajar tentang 'hujan' ini. Tetapi aku tau, jalan hidupku pasti happy ending. Aku tau aku punya tempat pengharapan yang pasti. Hatiku ingin selalu meluap dengan ucapan syukur.
If I win, praise The Lord. If I lose, praise The Lord. I'll try Lord, with all of my heart.
"Jehovah gave, and Jehovah hath taken away; blessed be the name of Jehovah. (Job 1:21)" Read more...
Awal Mula Blog Ini
Akhirnya..
Nulis apa saja deh yang bisa ditulis. Asal tulisan yang positif. Tulisan yang membawa damai (waksss..apa coba..). Tulisan yang bisa memunculkan sedikit senyuman (cieee..). Selamat menikmati ocehanku dalam bentuk tulisan deh.. Read more...
Selamat datang!!
Semoga aku bisa rutin menulis menulis. Tidak hanya semangat di awal saja. Ingin terus menulis sesuatu yang dapat membangun ke arah yang positif. Baik untuk yang membaca maupun untuk diriku sendiri. Belum tau juga bakal spesifik menulis di bidang apa. Yang kutau sekarang, apa yang ada di kepalaku, apa yang ingin kutulis, itu yang aku tulis.
Siapa tau kalau suatu saat, tulisan di blog ini sudah mencapai sekian entries, bisa disatukan menjadi sebuah buku yang berjudul Juwita Bercerita hahahahaha...
Silakan membaca dan menikmati blog ini. Semoga bisa menjadi blog yang informatif dan inspiratif. Read more...